Dari Motor Butut Jadi Pengusaha

Kang asep, semua memanggilnya pria umur 25th ini menjadi pengusaha sukses di bidang otomotif roda dua. pria pemilik motor bebek astrea star asal sumedang ini hanya luluan sd dan tinggal di salah satu gang di pinggiran kota sumedang keseharianya yang hanya tukang ojek ini slalu berperdirian bahwa dirinya ini akan selalu mencoba berusaha menjadi pengusaha besar, namun semua itu tidak mungkin Kang asep yang hanya lulusan sd dan bekerja sebagai tukang ojek dengan pendapatan kurang dari 50rb perharinya mejadi seorang pengusaha. Di tempat magkalnya Mang asep hanya satu-satunya dengan kendaraan tua di bandingkan rekan-rekan sesama tukang ojek lainnya yang memiliki motor bagus keluaran jaman sekaraangan, tapi itu rata-rata "kreditan" kata Kang asep sambil tertawa.

Kang asep tukang ojek yang memiliki langganan antar jemput anak-anak sd terkenal sebagai orang ramah dan slalu becanda dengan banyolannya yang lucu.

Suatu hari Kang asep ketika mengantarkan pulang anak sd langganannya ke salah satu komplek perumahan, setiba di tempat si anak sd itu terlihat adik dari anak sd langganan saya sedang mengis keras tak henti-henti, mang asep bertanya,

"Kang Asep" kenpa eneng nangis-nangis pengen jajan.

Ibu Anaknya yang jawab,

"Ibu" Bukan kang tadi habis dari pasar pengen beli mainan kuda-kudaan.

"Kang Asep" Ya, neng dari pada beli kuda-kudaan mendingan jalan keliling kompleks sama mang asep.

"Anak" Gak mau, motornya jelek, aku pengen naik kuda-kudaan.

"Ibu" Aduh, eneng gak boleh gitu km jadi nakal, sambil menggendong anaknya dan berkata "maaf kang asep anak sanya lagi ngambek"

"Kang Asep" Gak apa bu namanya juga anak-anak kalo ngambek emang gitu, ya udahbu saya mau ngojek lagi jemputan belum beres sambil tncap gas.

Ketika saat itu, slalu kefikiran iyah kalo motor saya ini jelek, mau di gimanain juga tetep aja jelek "nasibb.....

Ke esokan harinya kang asep dapet muatan nganter ibu-ibu pergi ke pasar, setiba di pasar kang asep melihat toko mainan yang kemarin di tangisi sama adik langganannya. Ohh, ini mainannya sambil meng hampirinya dan bertaya pada penjaga toko tersebut

"Kang Asep" Mas berapa kuda-kudaanya?

"Mas Toko" 150rb Kang, wah motornya mau di bikin odong-odonya, sok kang asep udah banyak kok yang beli ke sini buat di jaiin odong-odong.

"Kang Asep" Emang bisa di pasang di  motor saya? nanti sanya duduk dimana?

"Mas Toko" Yeh, ya engggak atu kang nanti kan motornya di robah seperti itu sambil nunjukin kesalah satu motor rakitan yang sudah jadi odong-odong.

"Kang Asep" Sambil berbisik, emang dia habis berapa bikin odong-odong?

"Mas Toko" Lima ratus ribu, sambil melambaikan say helo kepada.

Sepulang dari pasar kang asep kefikiran terus motor tuanya di jakan odong-odong taxsi anak. Ke esokan harinya dengan uang tabungan saya dan sedikit simpanan yang totalnya 1,5jt saya pergi ke toko itu dan membelinya tak tanggung tanggung kang asep beli 3 mainan saat itu, dan membawanya ke tempat las untuk di bikin odong-odong. Ketika saat itu motor tua saya jadi sebuah odong yang berbentuk kereta api panjang cukup 8orang anak, karna fikir saya saat itu kalo di bikin panjang nanti saya antar jemput anak sd langganan saya bisa muat semuanya jadi tak perlu satu persatu saya mengantar dan menjemputnya.

Setelah 2hari perakitan motornya beres juga menjadi odong-odong, hari itu saya langsung pamerkan ke anak-anak dengan menunggunya di depan sekola sd, semua anak-anak langganan saya pada senang, dari awal itu saya bisa antar jemput anak-anak sd dengan secara bersamaan dan hasilnya lumanyan juga saya bisa mengirit bensin,heheee.... dan di sore hari saya bisa keliling kompleks mengajak anak-anak kecil lainnya dengan berjalan keliling kompleks dengan biyaya Rp.5.000.-/anak.

Saya sempat dapet 3hari berturut Rp. 300.000.- dari hasil itu setelah beberapa bulan  saya bisa membeli 3motor bekas lagi dan aku bikin odong-odong degan motif yang berbeda, untuk saya sewakan kepada rekan-rekan tukang ojeg yang lainnya. Alhamdulilah sekarang saya udah punya 6 odong-odong, dari satu odong-odong rata-rata setor antara 35.000.- atau 50.000.- tergantung ramai sepinya, dan aku tinggal duduk manis di depan rumah saya layaknya pengusaha itu yang saya cita-citakan,hehee...

Terimakasih saya buat tim Motor Butut yang mendengarkan cerita saya, salam Teteh yang satu ini soalnya manis ucapnya pada salah satu tim kami yang ikut mendengarkan.



Itu cerita kisah insfiratip, mudah-mudahan bisa bermakna buat kita semua.

Previous
Next Post »